Skincare

28 Juni 2022


Review Scarlett Glowtening Serum, Serum Terbaik 2022 untuk Bumil dan Busui  ―  Berjumpa lagi dengan tulisan bunda-bunda yang sekarang ini sudah punya anak dua...duuuu waaaa. Ya ampun, bener-bener ya warna warni hidupku semakin terang benderang cemlorot setelah sebelumnya bergelut sama toddler, sekarang tambah lagi ada bayi kecil mungil yang melengkapi hari-hariku. Saking menikmati rutinitas bersama anak-anak, jujur aja aku mulai makin sering ngeskip rutinitas skincare-an. Yaaa, selain karena serum Scarlett yang kemarin udah habis, ditambah masa-masa penyesuaian lagi tentang ritme waktu sama bocil, akhirnya jadi nggak sempet buat repurchase.

Sekarang si bontot udah menginjak usia 3 bulan. Ritme si kecil udah mulai bisa kebaca, Alhamdulillah. Nggak terlalu yang menguras energi buat begadangan atau kebangun tiba-tiba. Aku akhir-akhir ini jadi mulai keinget buat ngaca dan mencermati kondisi kulit wajahku yang ternyata hmm, kok berasa mulai kusem dan kering yaa. Berhubung serum sebelumnya udah habis, jadi pengen juga cobain varian serum lain dari Scarlett Whitening. Terakhir aku pakai seri yang Brightly Ever After Serum dan karena terakhir kemarin aku merasa cocok, jadinya kali ini tertarik sama serum yang punya manfaat untuk bikin wajah lebih glowing tapi yang nggak bikin pengeluaran membengkak juga. Glowing on the low budget gitu deh ceritanya, hahaha.

Scarlett Glowtening Serum jadi jawaban pencarian serum baruku. Klaimnya yang kubaca di website resminya menggoda sih. Udah gitu kita semua juga tau kalau serum-serumnya Scarlett itu harganya affordable banget dengan kualitas yang oke juga. Fix deh, ini jadi serum yang bakalan kucobain lagi setelah vacuum beberapa saat dari dunia per-skincare-an.


Scarlett Glowtening Serum menggunakan wadah botol kaca dengan pipet seperti layaknya produk serum lainnya. Dengan harga Rp 75,000 kita udah bisa dapetin serum ini sebanyak 15ml. Buatku sendiri sih, udah cukup buat dipakai sebulan lebih. Packaging produknya safety banget ya, sama kayak produk-produk Scarlett yang lain. Kardusnya dibungkus menggunakan plastik press dan di bagian dalamnya masih ada plastik mika lagi untuk menempatkan botol serumnya. Packaging seperti ini tentu aja bikin kita nggak was-was kalo beli online, karena produknya terjaga banget.

Segala informasi penting mengenai produk serum ini juga ditampilkan dengan jelas. Yang aku suka, informasi expired date diletakkan di botol serumnya (bukan di kardus). Suka sebel sih ya kalo exp date ditaruh di kardus tuh, kalo pas udah kebuang kardusnya kan jadinya zonk. Mengenai informasi kandungan bahan secara lengkap bisa kita lihat di kardusnya, tapi kalau untuk key ingredientsnya ada  di botol serumnya.

Tidak Mengandung Merkuri & Hydroquinone

Berhubung saat ini aku masih menyandang status sebagai ibu menyusui alias busui, aku perlu memastikan dulu produk skincare yang mau kupake aman atau nggak buat busui. Nah, Scarlett Glowtening Serum ini selain udah terdaftar BPOM, dipastikan nggak mengandung merkuri dan hydroquinone, jadi tentunya aman buatku dan kalian yang punya kulit sensitif apalagi yang punya alergi. Dilansir dari situs alodokter, sebenernya kandungan hydroquinone punya juga manfaat untuk mencerahkan bagian kulit yang warnanya lebih gelap. Yang dimaksud gelap di sini adalah kulit gelap yang diakibatkan karena adanya hiperpigmentasi. Namun sayangnya, penggunaan kandungan ini jauh lebih tricky banget, harus hati-hati, dan harus disertai dengan resep dokter. 

Penggunaan bahan hydroquinone nggak boleh sembarangan karena rentan menyebabkan alergi dan bisa membuat kulit kita jadi lebih sensitif lagi terhadap paparan sinar matahari. Kita kayak harus mastiin dulu gitu lho apakah kulit kita alergi atau enggak terhadap bahan ini, jadi ya nggak bisa yang "segampang" itu menggunakan produk berbahan hydroquinone. Selain itu, kandungan hydroquinone juga tidak disarankan untuk digunakan oleh ibu hamil. 

Scarlett tentu aja memperhatikan kualitas dan manfaat di setiap produknya, maka mengingat resiko kegawatan yang bisa terjadi, bahan tersebut tidak digunakan dalam produk serum glowtening ini. Scarlett Glowtening Serum menggunakan Tranexamide Acid untuk memberikan hasil meredakan peradangan pada kulit yang terpapar sinar UV dan meratakan warna kulit yang tentu aja jauh lebih aman. Maka dari itu, produk serum glowtening ini aman buat bumil maupun busui. Untuk lebih amannya lagi, bumil tetap disarankan menggunakan serum ini setelah usia kehamilan di atas 3 bulan yaa. Atau bisa konsultasi dulu dengan dokter kandungan kalian.


Cara Aku Menggunakan Scarlett Glowtening Serum

Serum ini teksturnya sedikit agak lebih kental menurutku jika dibandingkan dengan serum varian Brightly Ever After Serum. Ketika diaplikasikan ke wajahku memang jadi berasa banget kalo lagi pake sesuatu di kulit, jadi bukan yang light hilang gitu lho rasanya tuh. Buatku, butuh waktu agak lama juga untuk memastikan serum ini bener-bener menyerap ke wajah, sekitar 8-10 menit. Aku udah cobain pakai serum ini di pagi hari dan malam hari secara rutin. 

Di pagi hari, serum ini kugunakan sebelum menggunakan sunscreen. Aku merasa kulitku udah cukup lembap setelah menggunakan serum ini di pagi hari, sehingga aku nggak lagi pakein pelembap, langsung timpa sunscreen aja gitu, udah. Ketika setelahnya kutimpa lagi dengan make-up (powder foundation, blush on, dll) beberapa jam kemudian sama sekali nggak bikin makeupku bubar meski udah 8 jam dan keringetan. Malahan, berasa nempel anteng gitu.

Serum ini punya wangi yang sopan banget, nggak menyengat, malahan cenderung menenangkan wanginya. Sejujurnya, aku jauh lebih suka pakai serum ini untuk ritual di malam hari, karena serum ini butuh waktu beberapa menit untuk bisa meresap, nah kalau di malam hari nggak perlu berasa buru-buru gitu karena bisa langsung ditinggal tidur istirahat aja kan ๐Ÿ˜ Kalo pas pagi hari kan masih harus ada kewajiban lain untuk nyiapin ini-itu. Penggunaan serum ini enak banget apalagi kalau dibarengi dengan krim malamnya Scarlett. Pas bangun pagi tuh berasa kulit muka jadi lebih moist tanpa rasa klenyit. 

Tahapan yang kulakukan selama menggunakan serum ini nggak jauh berbeda seperti sebelum-sebelumnya. Setelah cuci muka bersih, aplikasikan Scarlett Glowtening Serum, tunggu sampai meresap, baru setelah itu pakai krim malam dari Scarlett. By the way, serum ini bisa banget juga kok kalo mau dilayer sama produk serum lainnya. Untuk mempercepat proses penyerapannya, biasanya aku sambil ngadep kipas angin sewaktu pengaplikasian.

Apakah Klaim dari Scarlett Glowtening Serum Berhasil Bekerja di Kulit Wajahku?

Dari 16,5% bahan aktif yang ada di serum ini, Scarlett Glowtening Serum diklaim dapat memberikan beberapa improvement positive untuk wajah, diantaranya sebagai berikut:
✧  Membantu mencerahkan kulit wajah
✧  Memberikan efek glowing pada kulit 
✧  Membantu memudarkan bekas jerawat  
✧  Membantu menutrisi kulit agar lebih sehat  
✧  Menyamarkan garis halus dan flek hitam pada wajah 
✧  Menenangkan dan memperbaiki skin barrier

Setelah pemakaian secara rutin selama dua minggu, klaimnya yang dibilang memberikan efek glowing bisa kurasakan langsung sewaktu mengaplikasikan produk serum ini. Memang bener bisa jadi tampak terlihat lebih glowing. Meskipun ada sensasi berasa "pakai sesuatu" di wajah, serum ini berhasil menghidrasi kulit wajahku dengan sangat baik. Apalagi kalau pas dipakai malam hari barengan sama Brightly Ever After Cream Night, waktu pagi hari setelahnya tuh kulit wajahku berasa banget lembapnya. Aku merasa tekstur kulitku sedikit berangsur membaik. Sebelumnya kayak berasa kalo diraba tuh kerasa agak kasar gitu, tapi setelah rutin menggunakan serum ini dan dibarengi dengan penggunaan krim malamnya Scarlett, jadi nggak berasa kasar lagi kulit wajahku kalo diraba.


Selama 2 minggu pemakaian, aku belum merasa kulit wajahku menjadi lebih cerah, masih sama aja sih. Cuman lebih ke nggak sekusam sebelumnya. Selain itu, flek hitam di wajahku juga masih tampak, belum kelihatan berkurang. Wajar sih ya karena baru 2 minggu aja nih pakenya. Tapi untuk bekas jerawat baru yang muncul belakangan sih kelihatan samar-samar sedikit memudar. Mungkin jika dikombinasikan dengan produk serum lain, misal Brightly Ever After Serum, efek cerah dan memudarkan flek bisa lebih nampol kali yaa.

Cara Cek Keaslian Produk Scarlett Whitening Original

Yang aku suka banget dari brand Scarlett ini adalah produknya gampang dicari di mana-mana. Di Jogja sendiri sih toko-toko kosmetik udah banyak banget yang menyediakan produk Scarlett. Kalau kalian mager buat belanja offline, teman-teman bisa juga kok dengan mudah belanja di marketplace kesayangan kalian. Cari aja yang bisa gratis ongkir atau ngasih cashback banyak, kan lumayan, hehe. Aku rangkum linknya di sini yah, langsung diceklik ajah!


Nah, selain di official online store, banyak banget juga toko-toko online non-official yang menjual produk Scarlett Whitening. Mereka juga seringkali menjual dengan harga yang bisa lebih murah. Tentu aja menggiurkan yaa. Kalau harganya bisa jauh lebih murah, apakah original juga nih? Teman-teman bisa cek keaslian produk Scarlett Whitening melalui situs ini ๐Ÿ‘‰ verify.scarlettwhitening.com

Caranya gampang banget kok. Kalian tinggal masukin aja data-data yang diminta di form yang ada di website tadi. Nah, kalo ada yang bingung serial kodenya yang mana, serial kode itu bisa kalian temukan di kardus luar packaging product (bagian sticker hologram).


Setelah mengisi form, klik tombol Cek Kode Serial Produk Anda. Tunggu beberapa saat, sistem akan mengecek apakah serial produk yang kamu inputkan terdaftar atau nggak di data Scarlett. Kalau terdaftar, berarti produk kalian terjamin keasliannya. Setelah selesai pengecekan, nanti akan muncul tampilan informasi seperti di bawah ini jika produk kalian terdaftar.

Gampang banget kan teman-teman? ๐Ÿ˜ Kalau aku pribadi sih lebih suka beli langsung di toko ya, sekalian belanja cuci mata, hahaha. So far, aku cukup puas dan merekomendasikan Scarlett Glowtening Serum ini ke teman-teman. Produknya udah jelas terdaftar di BPOM, harganya terjangkau, udah gitu aku nggak merasa ada iritasi atau breakout selama menggunakan serum ini. Dan lagi, produk ini juga aman untuk digunakan oleh bumil maupun busui ๐Ÿ’› Next, kalo udah abis, cobain varian yang mana lagi ya...ada rekomendasi? ๐Ÿ˜‰

10 Maret 2022


Sudah hampir 2 minggu ini ujianku memasuki usia kehamilan 9 bulan rasa-rasanya bertambah nano-nano. Dimulai dari aku sendiri yang kondisinya ngedrop karena meriang, nggregesi, pilek dan akhirnya batuk. Masih ditambah lagi gigi nyeri luar biasa karena memang ada lubang dan ndilalah karena kondisi lagi hamil ini jadi kambuh dua kali lipat rasa senut-senutnya. 

Ujian Kedua


Lanjut, baru sehari badan rasanya udah mulai agak enakan dan membaik, giliran pak suami yang kemudian jatuh sakit. Nggak main-main, beliau positif COVID-19 (Alhamdulillah saat ini sudah jadi penyintas). Di saat kondisiku yang sedang mulai membaik meski masih rada lemes, kok ya pas banget bapak suamik diuji juga. Alhasil, kami untuk sementara waktu pisah rumah. Alhamdulillah, saat tes swab saya dinyatakan negatif dan itu berarti saya masih bisa ngungsi dan nemenin nak mbarep di rumah orang tua.

Ujian Ketiga (makin naik level)


Baru 2 hari bapak suami menjalani isoman, tetiba anak mbarep saya suhu badannya naik dan terus naik sampai di pagi harinya. Kala itu suhunya tinggi dan stuck diantara 37°C sampai >38°C. Nangis hati saya seketika saat melihat si kecil yang masih aktif tapi badannya panas begitu. Nggak cuman demam, si kecil juga terlihat kesakitan saat pub dan ternyata pubnya cair berlendir disertai bunyi kentut sewaktu dia ngeden. Karena sampai lewat sehari panasnya stuck di angka tinggi dan diare dengan perut kembung, saya putuskan untuk membawanya ke rumah sakit terdekat. 

Sempat mengalami drama di rumah sakit pertama, akhirnya anak saya bisa ditangani di IGD di rumah sakit kedua. Oleh dokter langsung diminta untuk cek lab fesesnya dan hasilnya Alhamdulillah tidak ditemukan bakteri atau infeksi yang membahayakan. Oke, berarti untuk urusan perut, masih aman. Nak mbarep bisa pulang dan rawat jalan. Untuk demamnya saya masih diminta untuk melanjutkan penggunaan Tempra untuk diberikan saat suhunya mulai naik lagi. Oleh dokter, kami disangoni obat antibiotik untuk diare yang harus diminum selama 10 hari dan probiotik untuk suplemen tambahan yang berfungsi membantu melindungi dan memelihara kesehatan sistem pencernaan, terutama lambung dan usus. Semacam bakteri “baik” begitu kalau dari keterangan yang ada di www.alodokter.com 

Ujian Keempat (ternyata masih belum selesai)

Demam yang dialami nak mbarep akhirnya bisa teratasi dan mulai membaik di hari ke-3. Setelah beberapa kali perawatan dengan minum Tempra, akhirnya suhunya mulai stabil normal dan nggak sumeng-sumeng lagi. Tapi, ujian masih berlanjut karena diarenya masih belum teratasi. Ketika pub masih terdengar suara bruuutt, yang dilanjut dengan nak mbarep nyengir kesakitan. Fesesnya juga masih berlendir dan intensitas pubnya terbilang masih tinggi, sehari bisa >5 kali ganti popok.

Di saat saya juga harus wira-wiri jenguk pak suami yang isoman dan kepikiran, sedih karena kala itu masih terlihat lemes, di rumah nak mbarep juga tambah pengen manja-manja sama emaknya karena kondisinya juga baru kesakitan kayak gitu. Ya Allah...Gusti...kayak gini rasanya hati seperti dikoyak-koyak.

Tips Sembuhkan Ruam Popok Sampai Lecet

Sampai pada akhirnya anak saya mengeluh kesakitan (nggak cuman mengeluh ding, sampai nangis terus-terusan) ketika sehabis pub dibersihkan, dia nangis menjerit ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ dan ternyata pas saya cek di bagian dekat dubur/anus, benar adanya, ternyata sudah muncul merah-merah dan beberapa bagian terlihat seperti sudah lecet. Mak deg, Ya Allah saya telat banget tau ini, maafkan Ibook nak, maaf. Nak mbarep saya itu termasuk anak yang tahan sakit, kuat ngampet loro, kok ya saya waktu itu nggak curiga ngecek dan memprediksi gitu lho, alhasil baru ketahuan ketika kondisinya sudah agak parah kan ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ

Selama merawat ruam popok yang sudah cukup parah itu, dramanya luar biasa. Ditambah karena saat itu posisinya kami harus menginap di rumah orang tua saya, yang notabene tiyang sepuh memang cenderung lebih gampang ke-trigger khawatir berlebihan, apalagi sama cucu. Nggak hanya harus menghadapi kondisi anak yang sedang butuh perhatian lebih dan intens, seringkali masih ketambahan harus naik turun menghadapi ujian kesabaran ketika simbahnya mulai kepikiran dan kemudian bersikap yang menambah keruwetan pikiran  Beberapa hari itu rasanya bener-bener berwarna. Kadang kelam, kadang berpelangi. Tapi biar bagaimanapun saya harus bisa tetap semangat dan nggak boleh ngedrop karena kondisinya si mungil yang masih ada di dalam kandungan ini juga butuh perhatian.

Selama merawat luka ruam popok yang sampai lecet itu, ini beberapa hal yang saya lakukan :

1 ⎯ Mengganti penggunaan popok sekali pakai / popok instan dengan clodi (cloth diaper

Saya menggunakan 2 merk popok clodi dari Ningrat (AIO Drypant) dan Babyland. Sejauh penggunaan, semuanya nggak mengecewakan. Perawatannya memang lebih tricky, tapi berangsur-angsur ruam di kulit nak mbarep berkurang dan mengering lecetnya. Dari kejadian ini saya jadi berniat untuk membeli beberapa clodi lagi untuk stok jaga-jaga. Clodi ini juga bisa dipakai sampai dengan BB anak 17kg (di varian lain juga ada yang ukuran jumbo) jadi ya penggunaannya bisa sampai lama. 

Memang sih, menggunakan clodi itu jadi lebih ribet, karena selain proses mencucinya yang sebaiknya dicuci menggunakan sabun lerak, cloth diapers itu insertnya kan tebal jadi butuh waktu lama ketika mengeringkan. Harus bener-bener dijemur di bawah sinar matahari biar cepat kering. Kalau pas cuaca lagi panas sih oke-oke aja, tapi pusing juga kalau pas lagi mendung.

2 ⎯ Sesegera mungkin harus langsung mengganti popok ketika anak pub 

Poin ini yang paling challenging sih, karena anak saya mulai tambah bertenaga dan bisa menolak keras ketika mau digantiin popoknya. Bener-bener yang kayak trauma sakit gitu lho, secara mesti sakit banget lah duburnya dengan kondisi ruam lecet seperti itu ๐Ÿ˜ญ Tapi ya harus dipaksa, mbuh piye carane, pokoknya harus nggak boleh telat kelamaan ganti popok. Karena kondisi diare yang banyak bakterinya nempel kena kulit itu tentu aja makin memperparah ruamnya.

3 ⎯ Wajib mengoleskan diaper rash cream sebelum menggunakan popok

Selama ini anak saya cocok pakai diaper rash cream merk Sanosan dan Pure BB. Review kedua diaper rash cream ini bakal aku share di channel YouTube yah. Keduanya jadi produk andalanku buat urusan peruaman popokan. Ada beberapa perbedaan sih dari kedua diaper rash cream ini, selain dari sisi harga dan tekstur ketika diaplikasikan di kulit. Teman-teman baik bisa intip videonya ajah besok ketika udah publish, hehehe. 
Pure Baby dan Sanosan ini adalah dua merk
andalanku untuk urusan ruam popok

Tips Merawat Anak Diare

Dari dokter IGD rumah sakit kemarin, anakku diresepin obat Interzinc berbentuk sirup manis untuk mengatasi diarenya, sama obat serbuk manis probiotik dari Lacto B. Obat diarenya diminum 1× sehari, sedangkan untuk probiotiknya diminum 3× sehari. Khusus obat diare harus diminum sampai dengan 10 hari, meskipun udah nggak diare, tapi tetep harus diminum sampai 10 hari. Khusus obat serbuk Lacto B dibolehkan untuk dicampur di makanan, minuman, atau dicairkan menggunakan air putih.

Minyak Tawon

Oke, itu tadi pengobatan dari dalam tubuh yaa. Selain minum obat dari dokter, aku juga ngolesin minyak tawon di bagian perut (sambil dipijat lembut) sama di bagian tulang ekor sampai punggung. Minyak tawon itu ternyata cukup membantu juga untuk mengurangi mencret (aku baca juga di kertas petunjuk yang ada di kemasan minyak tawonnya dan ternyata klaimnya sesuai di anakku). 

Penggunaan minyak tawon ini perlu dicoba dikit dulu ya bu ibu, karena ada juga kan yang babynya mungkin kulitnya sensitif dan nggak tahan gitu. Kalo anakku tahan sih dipakein minyak tawon, maksudnya nggak yang ngerasa panas gitu, jadi penggunaannya rutin kulakukan 2× sehari sehabis dia mandi.

***

Alhamdulillah, setelah rutin melakukan perawatan di atas, kondisi anakku berangsur membaik lebih cepat. Haduh, emang yaa bu ibu, selama anak sakit tu rasanya kayak roller coaster banget dah. Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat untuk bu ibu lain di luar sana. Terimakasih banyak buat yang udah mampir ke tulisan ini. Jikalau teman-teman ada pengalaman atau tips lainnya, boleh banget sharing di kolom komentar yah. Salam sehat semuanya ✋

8 Desember 2021



The Bath Buckets

Kenalin nih teman-teman, ada produk lokal bernama The Bath Buckets yang datang dari Magelang, Jawa Tengah. Kalo dari nama brandnya, sama sekali nggak berasa lokalnya ya? Hehehe. Pertemuan saya dengan produk ini gara-gara emang lagi nyari lip balm yang berbahan natural alami. Saya udah beberapa kali cobain produk lip balm macem Nivea yang ngehits dan laris manis banget itu, sampai cobain merk luar Burt's Bees. 

Rice Yogurt - Produk Baru The Bath Buckets
Tapi dari semua yang udah pernah saya coba, tetep aja berasa ada yang kurang dan akhirnya nggak works di bibir kering saya. Beberapa lip balm yang pernah saya coba itu di awal memang bikin lembap, tapi setelah dipakein lip product (lipstick, lip cream, dan kawan-kawannya), tetep aja ujung-ujungnya jadi kering dan bikin ada lapisan kulit di bibir yang jadi bikin risih terus pengen ngelopekin. Alhasil kali ini pengen deh cobain produk yang emang bahannya alami natural, harapannya sih semoga beneran cuco yaa.

The Bath Buckets ini sebenernya punya beberapa produk natural untuk skincare maupun bodycare. Sepertinya justru produk andalannya itu ya sabun batang handmade. Seperti yang ada di foto sebelah ini, salah satu produk barunya The Bath Buckets yang penampakannya gemes banget nggak sih? Buat saya yang bukan pecinta sabun batang aja liatnya ya ampuuuun gemes! Selain sabun batang, minyak perawatan rambut, eye serum, facial scrub, facial wash, masih banyak lagi produk lainnya, bahkan beberapa hari ini saya lihat malah mereka habis experiment bikin spray buat taneman. 

Cuman kali ini baru produk natural lip balmnya aja yang saya cobain. Kedepannya semoga bisa icip cobain juga produknya The Bath Buckets yang lainnya. Selama sebulanan ini saya bergantian pake dua varian natural lip balm dari The Bath Buckets. Review dan perbedaannya seperti apa, yuk lanjut baca sampai selesai yaa ๐Ÿ˜‰



๐‘ป๐’‰๐’† ๐‘ฉ๐’‚๐’•๐’‰ ๐‘ฉ๐’–๐’„๐’Œ๐’†๐’•๐’”  |  แดฎหกแต’แต’แตสธ แดธโฑแต– แดฌหกหก แดบแตƒแต—แต˜สณแตƒหก แดพหกแต˜แตแต–โฑโฟแต แดธโฑแต– แดฎแตƒหกแต

Oke, varian lip balm yang pertama ini adalah varian produk yang saya lihat paling laris dari The Bath Buckets. Di official Shopeenya sih udah terjual sampai >600pcs. Jujur, saya memang semakin tergoda untuk checkout natural lip balm ini setelah baca reviewnya di Shopee satu persatu karena pada banyak yang bilang suka dan cocok sama produknya. Berikut ini deskripsi singkat yang ada di etalase produk natural plumping lip balm dari The Bath Buckets:

Lip balm dengan bubuk kayu manis memberikan sedikit rasa pedas di bibir, membantu melancarkan sirkulasi darah sehingga membuat bibir menjadi lebih merah dan menghilangkan kerutan halus pada bibir!

Emang beneran ada rasa pedesnya?

Selama saya menggunakan lip balm ini, saya nggak merasa ada rasa sedikit pedas di bibir sewaktu pemakaian. Kayak ya biasa aja gitu. Meskipun di beberapa reviewnya, nggak sedikit juga yang pada bilang kalo emang ngerasa sedikit pedes.

Sayangnya ini yang bikin saya agak nggak nyaman

Di varian natural plumping lip balm yang ini, justru saya agak ngerasa keganggu sama wangi kayu manisnya. Rasanya tuh wanginya agak aneh gitu. Saya nggak bisa mendeskripsikan seperti apa wanginya, tapi yang jelas, saya jauh lebih memilih untuk mendingan nggak usah ada deh, plain ajalah, hahaha. Cuman kan balik lagi, namanya juga produk natural, tentunya itu emang karena wangi apa adanya yang muncul karena penggunaan bahan yang ada dalam produknya. Sebenernya sih bukan yang menyengat gitu ya tipikal wanginya tuh, tapi tetep bisa kecium mak-wenggg gitu lho meskipun ya lama-lama ilang juga ๐Ÿ˜‚

Bloomy lip all natural plumping lip balm beneran bikin bibir jadi merah?

Soal klaimnya yang bisa membuat bibir jadi lebih merah dan menghilangkan kerutan halus di bibir, selama sebulanan pemakaian saya juga belum merasakannya. Mungkin bisa jadi juga karena saya nggak rutin terus-terusan pakai varian lip balm ini karena emang gonta ganti sama varian yang natural lip balm biasa.

Gimana performanya melembapkan bibir?

Kalo untuk performa melembapkannya, saya acungi jempol deh sama The Bath Bucket ๐Ÿ‘ It's works on my lips bro! Horeeee, akhirnya lho baru kali ini nemuin produk lip balm yang bener-bener bisa bekerja dengan baik di bibirku. Huhu, jadi terharu.


๐‘ป๐’‰๐’† ๐‘ฉ๐’‚๐’•๐’‰ ๐‘ฉ๐’–๐’„๐’Œ๐’†๐’•๐’”  |  แดฎหกแต’แต’แตสธ แดธโฑแต– แดฌหกหก แดบแตƒแต—แต˜สณแตƒหก แดธโฑแต– แดฎแตƒหกแต

Varian selanjutnya dari produk lip balm The Bath Buckets adalah Bloomy Lip All Natural Lip Balm. Dibanding dengan varian sebelumnya saya bahas di atas, saya lebih suka sama varian yang ini. Karena lebih nyaman aja sih, nggak neko-neko. Kita cari tahu dulu ya deskripsi produk yang diklaim dari natural lip balm ini: 

Mengandung cocoa butter, beeswax, dan minyak biji anggur, mengatasi bibir kering dan pecah pecah, membuat bibir menjadi lembut dan sehat. Sangat baik dipakai sebelum menggunakan lip matte/lipstick untuk lebih melindungi bibir dari paparan zat pewarna. 

Apakah performa melembabkannya lebih baik?

Varian lip balm yang kedua ini bener-bener berasa ringan banget! Varian sebelumnya ringan juga sih, cuman karena ada sedikit wangi rempah yang bikin saya agak nggak nyaman, saya lebih suka yang sekalian nggak ada wanginya sama sekali. Untuk performa melembapkannya, menurut saya sama aja dibanding varian yang plumping. Sama-sama bekerja dengan sangat baik di bibir saya ๐Ÿ‘

Saya ini termasuk yang suka lupa dan sering males pake ini itu sebelum tidur malam. Padahal, mestinya sih ya, momen istirahat di malam hari itu adalah timing yang tepat untuk produk-produk skincare bisa bekerja maksimal. Harusnya sih kalau udah sadar punya bibir gampang kering, malam harinya sebelum tidur kan pake lip balm dulu ya biar besok pagi pas bangun udah moist gitu bibirnya. Tapi, selama saya pakai natural lip balm dari The Bath Buckets ini, meskipun malam harinya saya nggak pake lip balm, bibir saya juga tetep aja nggak kering lho, saya juga heran. Mungkin memang inilah jawaban dari sepanjang perjalanan pencairan lip balm yang cocok dan bener-bener works ๐Ÿ˜

Jadi, apa bedanya dengan varian Plumping Lip Balm?

Perbedaannya kalau yang saya rasain sih cuman di wanginya aja gaes. Iya, cuman wanginya doang yang beda. Meskipun kalau saya baca-baca reviewnya, banyak yang merasa kalau varian plumping ada rasa pedesnya di bibir. Tapi saya kok enggak ngerasain ya? Kalau untuk efek melembapkannya, sama aja menurut saya. Dari sisi tekstur dan kelembutannya sewaktu dioles di bibir juga sama aja. Jadi ya untuk teman-teman yang mungkin sensitif sama "bau-bau" saya lebih merekomendasikan yang varian Natural Lip Balm.



Gimana efeknya setelah dipakein lip cream dan sebangsanya?

Sejauh saya mencoba berbagai macam merk dan varian lip product, biasanya misalkan udah pakai lip balm sebelumnya, tetep aja ujung-ujungnya bibir tuh jadi kering. Cuman ada satu produk lip cream yang beneran nggak bikin bibir saya kering meskipun udah dipakai berjam-jam, yaitu : L'oreal Rouge Signature. Produk lainnya itu tuh setelah dipakai beberapa jam, ujung-ujungnya akan bikin ada lapisan sendiri di atas bibir gitu lho, dan itu kering ngelopek, jadi ganggu banget kalo pas saya ngatup-ngatupin bibir *semoga paham yak yang saya maksud, wkwkkw. Padahal, banyak yang pada review lip cream atau lip product tadi nggak bikin bibir kering, tapi di saya, tetep aja kering ๐Ÿ˜’ kan sebel. 

Nah, selama saya pake natural lip balm dari The Bath Buckets ini, pengalaman itu nggak terjadi sama sekali, meskipun pake produk lip cream underated sekalipun. Ini yang paling saya suka dari natural lip balm The Bath Buckets dan kenapa saya bilang natural lip balm ini emang bener-bener bekerja dengan baik di saya.

Kesimpulan

Setelah penggunaan selama sebulan, saya amat sangat merekomendasikan natural lip balm ini untuk teman-teman yang lagi dalam pencarian menemukan lip balm yang beneran melembapkan. Gaes, yang bener aja dong, lip balm ini cuman dibandrol dengan harga Rp 25,000 ajah! Sungguh sangat affordable dengan kualitas dan performa yang diberikan. Udah gitu, kalau kalian berdomisili di Jogja, pembelian lewat Shopee tuh bener-bener bisa memanfaatkan gratis ongkirnya. Saya sih iyes banget deh untuk repurchase lip balm ini besok kalo udah habis. Kayaknya kalo repurchase sekalian nyetok juga kali ya biar bisa dapet promo gratis ongkir. Nah, buat teman-teman yang tertarik untuk cobain The Bath Buckets, kalian bisa order di tautan ini ya ๐Ÿ›’ Link Shopee The Bath Buckets ๐ŸŸฃ Instagram The Bath Buckets

17 September 2021

review_scarlett_whitening_ajengmas


Saya lagi happy banget karena berhasil melewati godaan untuk mencetin jerawat yang ada di hidung. Dan bener dong, dengan kesabaran, jerawat akhirnya kering berhasil kempes. Sekarang, tinggal menghempaskan bekasnya pakai rangkaian produk dari Scarlett Whitening. Kali ini saya mau berbagi pengalaman selama 3 minggu pakai serangkaian produk dari Scarlett Whitening, mungkin teman-teman baik diluar sana ada juga nih yang masih penasaran maju mundur buat cobain.

Jadi, beberapa minggu ini saya emang sedang menghadapi perubahan hormon yang naik turun rasanya. Meski nggak berefek parah di kulit wajah, tapi tetep aja sih bete juga kalo tetiba muncul jerawat yang guede di area yang jelas-jelas terpampang nyata (baca: hidung bagian depan). Setiap kali ngaca pengennya hihhh pengen tak pencet biar gone! Eits, tunggu tunggu, godaan segede apapun saat mo mencet jerawat harus ditahan ya teman. Karena efeknya justru malah memperparah peradangan dan alhasil bikin bekas jerawat makin ninggal di wajah.

Sampai akhirnya badai jerawat berlalu, dan saatnya buat treatment untuk ngilangin bekas-bekasnya. Jatuhlah pilihan untuk nyobain serangkaian produk dari Scarlett yang kali ini sekalian pengen saya review, ada Serum Brightly Ever AfterBrightening Facial Wash, dan Brightly Ever After Cream Night. Supaya bisa afdol ngerasain experiencenya, semua produk sejenis yang pernah saya pakai sebelumnya saya stop dan beralih ke Scarlett Whitening.

Scarlett Whitening Brightening Facial Wash All Skin Type


review_facial_wash_scarlett_whitening_ajengmas

Kita bahas facial wash dulu karena mencuci wajah adalah step awal sebelum memulai treatment. Wajah yang bersih dari sisa-sisa makeup atau kotoran yang bisa menyumbat pori-pori itu adalah syarat utama agar produk serum maupun cream bisa terserap maksimal. Kalau udah dicuci bersih kan wajah udah siap buat dipakein produk lainnya.

Facial wash ini datang dengan kemasan yang safety banget. Dan nggak cuman produk ini doang, tapi sแด‡แดแดœแด€ produknya dikemas dengan packaging yang oke banget. Ini satu hal yang mesti saya acungi jempol deh buat Tim Scarlett Whitening. Mereka bener-bener memperhatikan produk mereka diberi packaging yang lengkap dan aman. Kardus packagingnya masih dilapisi lagi sama plastic press.

Brightening Facial Wash ini mengandung 4 bahan utama yaitu: Glutathione, Vitamin E, Rose Petals dan Aloe Vera yang dipresentasikan dengan sangat apik melalui produknya yang bening transparan, terdapat butiran-butiran berwarna pink dan seolah memang seperti ada kelopak bunga mawarnya. Klaimnya menyebutkan bahwa produk ini dapat membantu mencerahkan wajah, menutrisi serta mengecilkan pori-pori, mengontrol kadar minyak berlebih di wajah, membantu menghilangkan beruntus/jerawat di wajah, dan membantu meregenerasi kulit wajah agar tampak lebih fresh.

Pengalaman Mencoba

Facial wash ini di kulit wajahku cukup melembapkan dan nggak ada yang berasa mengganggu. Setelah cuci muka, kulit wajah berasa seger, nggak meninggalkan rasa klenyit maupun licin. Terkadang ada kan beberapa produk facial wash lain tuh kalau nggak bikin terlalu kesed, yang ada malah jadi klenyit dan bikin harus bolak balik bilas, bikin jadi basah kemana-mana, huft. Tapi si Scarlett Whitening Brightening Facial Wash ini nggak sama sekali. Dari semua klaimnya, saya merasa produk ini memang bekerja dengan baik di wajah saya terutama soal mengontrol kadar minyak berlebih.

Scarlett Whitening Serum Brightly Ever After


review_serum_scarlett_whitening_ajengmas

Okay, facial wash sudah, yuk mari kita bahas salah satu produk viralnya si Scarlett Whitening, yaitu serum! Serum ini teksturnya cair banget dan runny. Kebiasaan saya ketika menggunakan serum, saya lebih suka meneteskan serum dari pippet langsung ke wajah. Jadi, ketika menggunakan Serum Brightly Ever After dari Scarlett ini harus cepet-cepet dibaurkan sebelum beleber kemana-mana. Yang saya suka dari teksturnya ini adalah dia jadi cepat meresap ke kulit wajah dan nggak ada rasa greasy atau berat gitu lho, bahkan sesaat setelah diaplikasikan. Kalau udah ditunggu beberapa saat, bener-bener kerasa banget dia nyerap ke dalam kulit. Setelah menggunakan serum ini, ketika kita mau timpa lagi dengan produk lain seperti Brightly Ever After Cream Night, itu sama sekali nggak bikin ada rasa "berat" di wajah.

Serum ini menggunakan bahan aktif Phyto Whitening, Glutathione, Vitamin C, Niacinamide, dan Lavender Water. Kalau ada yang concern tentang wewangian di sebuah produk serum, saya nggak merasa produk ini memiliki wangi "tertentu".

Pengalaman Mencoba

Selama menggunakan serum ini, nggak ada efek breakout maupun bruntusan. Klaimnya tentang mencerahkan dan menyamarkan noda bekas jerawat di wajah saya masih belum nampak signifikan, mungkin kalau di saya butuh waktu yang lebih lama. Tetapi, kandungan Lavender Water dan Glutathione yang bermanfaat untuk menghaluskan dan meningkatkan kelembapan kulit, langsung bisa saya rasakan sejak awal pemakaian sampai sekarang.

Scarlett Whitening Brightly Ever After Cream Night


review_brightening_cream_scarlett_whitening_ajengmas

Nah, ini yang jadi produk favorite saya, Brightly Ever After Cream Night. Krim malam ini memiliki tekstur yang pas menurut saya dan bisa diblend di wajah dengan sangat mudah. Ada banyak sekali kandungan aktif yang ada di dalam krim malam ini yaitu: Glutathione, Niacinamide, Natural Vit-C, Hexapeptide-8, Poreaway, Green Caviar dan Aqua Peptide Glow.

Klaim dari produk ini dapat membantu :
  1. Meningkatkan kelembapan serta elastisitas kulit.
  2. Mencerahkan kulit wajah secara merata.
  3. Memudarkan bekas-bekas jerawat.
  4. Mengecilkan pori-pori.
  5. Menghilangkan garis halus juga mengencangkan.
  6. Meningkatkan hidrasi kulit, menutrisi dan membuat kulit menjadi lebih glowing.

Pengalaman Mencoba

Entah kenapa saya suka sama wangi dari krim malam ini. Kayak ada wangi akar rempah gitu lho, tapi light banget rasanya dan menurut saya nggak tajam baunya. Jadi bukan wangi produk yang strong gitu sih menurut saya. Justru karena ini krim yang dipakai di malam hari sebelum tidur, wanginya tuh jadi bikin relax. Tapi mungkin, untuk sebagian teman-teman yang sensitif dengan wangi-wangian di sebuah produk, bisa jadi agak keganggu ya.

Krim malam ini cepat meresap ke dalam kulit. Setelah diaplikasikan, sama seperti serumnya, nggak ada rasa greasy atau jadi berasa berat kayak ada lapisan tambahan di kulit, gitu nggak ada. Saya seringkali merasa ada rasa berat di wajah ketika menggunakan krim malam di beberapa produk krim malam dari brand lainnya. Jadi ketika mau tidur tuh berasa banget di muka emang lagi pake "sesuatu" gitu lho, dan itu bikin nggak nyaman. Tapiiii Scarlett Whitening Brightly Ever After Cream Night ini nggak kayak gitu. Bener-bener ringan banget dan sama sekali nggak ganggu kalo dipake buat tidur, karena itulah saya sukaaaa banget sama krim malam ini. 


Efek Selama ±3 Minggu Menggunakan Rangkaian Produk
Scarlett Whitening Brigthening


Selama hampir 3 minggu pemakaian menggunakan serangkaian produk Scarlett Whitening Brigthening di pagi dan malam bikin wajah nggak kusam dan noda bekas jerawat lebih cepat tersamarkan. Di pagi hari ketika bangun sama sekali nggak ngerasain wajah jadi kilang minyak, ini menandakan kulit wajah saya terhidrasi dengan baik. Bagian yang saya paling suka adalah setelah bilas muka pakai air pas bangun tidur, tekstur kulit wajah kerasa banget jadi halus, nggak kering, nggak berminyak, jadi bikin suka pegang-pegang pipi sendiri, hahaha. 

Dari ketiga rangkaian produk pencerah dari Scarlett Whitening ini, saya paling suka sama Brightly Ever After Cream Night karena after effectnya pasca pemakaian dan wanginya yang bikin menenangkan juga cepat meresap. Apalagi ketika dipakai semalaman, sama sekali nggak greasy dan nggak ada rasa lengket di wajah.

Karena sama sekali nggak ada keluhan yang berarti selama pemakaian produk Scarlett Whitening ini dan harganya yang juga affordable, bayangin deh semua produk Scarlett yang udah saya bahas ini hanya dibandrol dengan harga Rp 75,000 saja ๐Ÿ’— Ketiga produk ini nggak ada salahnya banget untuk digunakan sebagai perawatan wajah sehari-hari karena produk Scarlett Whitening sudah terdaftar resmi di BPOM dan aman untuk digunakan ibu hamil yah. 

By the way, Scarlett Whitening ini punya berbagai varian produk bodycare dan skincare. Kalian bisa kepoin produk-produknya sesuai dengan kebutuhan kulit kalian. Cek di Instagramnya disini :


instagram ig scarlett whitening official

Saking viralnya produk dari Scarlett Whitening ini, sampai ada juga ternyata yang kemudian jual produk palsunya, serem bener dah. Tapi tenang, kalian bisa cek langsung keaslian produk Scarlett Whitening di tautan ini https://verify.scarlettwhitening.com/ 

Teman-teman baik yang pengen cobain juga produknya, biar nggak was-was mending order via website, marketplace officialnya atau chat langsung ke admin Scarlett disini:

Baiklah, sekian dulu yah sharingnya tentang pengalamanku menggunakan serangkaian produk dari Scarlett Whitening. Teman-teman baik yang mungkin juga sudah mencoba beberapa produk dari Scarlett bisa share juga yuk di kolom komentar ๐Ÿ˜‰ Bagi yang belum mencoba dan masih penasaran, I recommend this product and it's worth trying.

14 Juni 2019


Aloha! #DiaryBaikHariIni melanjutkan perkenalan saya dengan Elsheskin. Setelah kemarin mencoba dan merasa puas dengan first impression produk facial wash dan radiant serumnya (okay, ini kayaknya hutang postingan kedepan, haha), beberapa waktu lalu saya jadi tertarik untuk tau lebih tentang Elsheskin terutama soal treatment di kliniknya.

Sore-sore sepulang kerja, saya menyempatkan untuk mampir ke Elsheskin Clinic yang ada di sebelah timur Jogja, bertempat di Jl. Jogja Town House I, Jl. Nologaten, tepat di pinggir jalan sisi sebelah timur. Kliniknya kecil sih, tapi plangnya cukup besar kok, jadi yaa tetep gampang ditemuin. Kalau kalian kesana pakai mobil, mungkin agak susah buat nyari lokasi parkir yang nyaman.

ส™แด€แด„แด€ แดŠแดœษขแด€ : Beauty Update with Elsheskin Clinic Jogja

Ngintip Elsheskin Clinic Jogja

Begitu masuk ke kliniknya, yang langsung terasa adalah suasana nyaman dan ramah. Setiap pengunjung langsung disapa ramah oleh mbak-mbak frontliner yang bertugas di Customer Service. Nuansa merah, hitam, dan putih mendominasi interior ruangan, bikin trasa banget "Elsheskin"-nya lengkap dengan display tester semua produk makeup dan skincare yang mereka punya ๐Ÿ˜Š Ruangannya dingin, terasa clean, ada sofa besar yang empuk untuk duduk menunggu, dan tersedia minuman lengkap sama camilan juga.

elsheskin-holywood-laser-peel-review-ajengmas
Credit photo to Instagram Elsheskin Clinic
Kalau untuk ruangan treatment dan konsultasi dengan dokternya ada di lantai atas. Mmm, cukup sempit sih ๐Ÿ˜… untungnya sewaktu kemarin saya kesana udah sore dan suasananya nggak terlalu rame. Meskipun sempit, tapi tetep nggak mengganggu kalau buat saya, yang paling penting lagi-lagi tetep bersih, AC-nya dingin, nggak bau apek ruangannya, dan dengan fasilitas yang udah mencukupi untuk sebuah klinik kecantikan dan privasi kita tetap terjaga karena meski berada dalam satu ruangan dengan yang lain, kita terbatasi tirai besar di kanan kiri.

elsheskin-holywood-laser-peel-review-ajengmas


Alur Treatment di Elsheskin Clinic

Di Elsheskin kita bisa reservasi via telpon terlebih dahulu, jadi membantu banget untuk menghindari menunggu antri terlalu lama. Nah, berhubung saya kala itu adalah pelanggan baru, sewaktu tiba disana langsung disodori form untuk pendaftaran awal. Di form tersebut kita diminta untuk mengisikan data awal perkiraan gimana kondisi kulit wajah kita.

elsheskin-holywood-laser-peel-review-ajengmas

Setelah selesai registrasi, saya diminta untuk menunggu konsultasi dengan dokter dermatologi atau ahli estetika. Prosedur ini adalah prosedur standar yang akan dilakukan ketika mau treatment. Nah, sewaktu ketemu dengan dermatologist, hal yang pertama kali dilakukan adalah pengecekan kondisi wajah dengan menggunakan skin analyzer atau skin cek. Dari hasilnya, kita bisa tahu bagaimana kondisi kelembapan kulit kita apakah termasuk kulit kering, normal, berminyak, atau kombinasi. Nah, misalkan berjerawat juga bisa diketahui tuh jerawatnya tergolong ke jenis jerawat yang seperti apa. Saat konsultasi dengan dermatologist inilah kita bisa sepuasnya tanya dan curhat seperti apa kondisi wajah yang kita perlukan dan inginkan. Hehe, jadi nggak bisa sembarangan asal nentuin treatment yah, tetep harus sesuai dengan kebutuhan kulit.

elsheskin-holywood-laser-peel-review-ajengmas

Hasil skin cek dan konsultasi menunjukkan kalau permasalahan kulit wajah saya hanya di bagian bekas jerawat dan flek hitam. Untuk kondisi kelembapan kulit sih Alhamdulillah masih tergolong lembap. Maka dari itu dokter menyarankan saya untuk mengambil treatment Holywood Laser Peel yang memang bermanfaat untuk membuat wajah menjadi glowing, cerahkan wajah, mengecilkan pori – pori, dan merejuvenasi kulit.

Dari ruang konsultasi, lanjut pindah ke ruang treatment untuk dilakukan tindakan. Sayangnya di ruang treatment kemarin, saya kesulitan untuk mendokumentasikan gimana keadaan ruangan treatment di Elsheskin karena yaaa itu tadi, ukurannya cukup sempit, jadi agak sulit untuk mengambil angle yang pas.

Holywood Laser Peel Treatment by Elsheskin

Step pertama tentu saja wajah kita dibersihkan menggunakan cleanser. Setelah wajah bersih, lanjut dengan pengolesan Cream Carbon yang berfungsi sebagai penghantar laser agar dapat mencapai ke lapisan dalam kulit. Setelah diolesi Carbon diminta menunggu beberapa saat untuk memberi waktu si carbon tadi mengering dan meresap. Habis itu baru dilakukan tindakan menggunakan alat laser tadi. Saat tindakan laser, seperti ini prosesnya :


Ada sensasi yang berbeda yang saya rasakan di tiap proses Holywood Laser Peel ini. Yang paling berasa sewaktu Cream Carbon mulai dibersihkan dengan cara kayak ditembaki gitu.  Ada rasa clekit-clekit sedikit tapi nggak sampai yang menyakitkan. Masih di taraf biasa aja, nggak sampai yang bikin nahan nangis, hehe. Treatment ini juga termasuk cepet banget ternyata, ini yang paling bikin nggak nyangka ๐Ÿ˜† Saya kira bakalan menghabiskan waktu berjam-jam, ternyata cuepet buanget, sekitar 15-20 menitan doang. Ini cocok banget buat yang butuh perawatan karena harus menghadiri perhelatan mendadak.

"Penanganan laser treatment di Elsheskin dilakukan langsung oleh Dokter Dermatologi yang sudah profesional."

Setelah treatment selesai, langsung berasa wajah tuh ringan, bersih gitu rasanya, halus berasa pengen ngelus-ngelus terus. Dari tindakan pertama aja udah kerasa efeknya di saya positif dan ternyata treatment ini boleh dilakukan berturut-turut dengan jeda waktu dua 2 minggu.

"Langsung bisa terasa tekstur kulit wajah lebih baik, lebih halus mulus, dan berasa moist kenyel-kenyel, hahaha. Sehabis treatment juga nggak boleh langsung cuci muka pakai facial wash, harus nunggu minimal 2 jam dulu."

Saya pribadi merasa puas nyobain treatment di Elsheskin Clinic ini. Lengkap sudah lah berarti, kemarin sempat nyobain produknya cocok, sekarang nyobain treatmentnya juga langsung kerasa positif hasilnya. Untuk biaya treatment laser seharga 499ribu rupiah, ini worth to try sih. Bonus untuk yang pengen ngintip price list perawatan di Elsheskin per-Mei 2019, bisa ditengok disini yah :

elsheskin-holywood-laser-peel-review-price-list-harga-ajengmas
Klik gambar untuk memperbesar yah

Ooowkaay, sekian cerita pengalaman perdana nyobain treatment di Elsheskin Clinic Jogja. Buat yang udah pernah nyobain Holywood Laser Peel ini atau udah treatment yang lain dan ngerasain efek yang sama pasca treatment, share di kolom komentar yaah ๐Ÿ˜‰ Bagi yang masih belum, bisa lakukan reservasi di nomor (0274) 2801406 sebelum jam 19:00. Terimakasih sudah bersedia mampir membaca, salam.

26 November 2016

review-skincare-avoskin-perfect-hydrating-treatment-essence-bikin-kulit-kenyal-mengurangi-komedo-ajengmas

Heyhoo! Akhirnyaaa postingan ini jadi juga, yihaaa. Kali ini saya mau berbagi pengalaman tentang produk skincare yang belakangan ini lagi saya suka, yeargh! Baru kali ini saya share tentang produk skincare, dulu sih nggak terlalu excited buat ngebahas soal skincare, tapi kali ini karena kebetulan first impression yang saya dapet dari 2 produknya Avoskin itu oke banget semua, makanya rasanya sayang kalau kabar baik ini nggak saya bagikan ke kalian semuaaaaa.

Instagram

Diary Baik Hari Ini. Theme by STS.