Bodycare

28 Agustus 2020


Woof wooff! Ini blog udah berdebu banget ya kayaknya, lama sudah nggak terjamah. Tiba-tiba terus kangen ngeblog lagi. Kangen mengasah kata-kata lagi. Kangen pegang kamera lagi (padahal tiap hari juga jeprat-jepret nak mbarep pake kamera gawai). Akhirnya memberanikan diri buat balik nulis lagi. Nulis sing sederhana wae sik wis, rasah dowo-dowo. Meninggalkan catatan tentang produk yang berasa banget manfaatnya buat saya, eh siapa tau kan di luar sana ada kawan virtual yang juga lagi cari-cari info tentang produk yang sama.

Kali ini saya mau berbagi soal produk bodycare yang udah hampir setahun ini rutin saya pakai nggak ganti-ganti. Produk buat ketiak yang awalnya saya nggak berekspektasi lebih sama produk ini. Ya, kala itu sih cuman berharap ini bahannya lebih aman, nggak bikin ketiak bau dan basah, udah cukup. Tapi ternyata setelah pakai Crystal Deodorant ini, ada perubahan positif yang saya rasain, akhirnya jadi keterusan pakai sampai sekarang.


Crystal Mineral Deodorant

Sejak saya hamil sampai sekarang masih menyusui, saya udah ngehabisin dua botol Crystal Mineral Deodorant dan udah repurchase lagi dua kali coba (segitu sukanya emang). Dari nyobain varian warna hijau, ungu, sampai sekarang yang warna kuning. Awalnya saya tau deodorant ini dari baca postingannya mbak Marlin di sini. Yang namanya baru pertama kalinya hamil ya mungkin, saya ternyata ngalamin juga euforia rasanya jadi bumil yang mendadak jadi berasa insecure gitu sama skincare yang selama ini dipake (meskipun pada kenyataannya, ujung-ujungnya ya jadi mikir, hmm kayaknya nggak perlu yang gini gini amat deh 😅).

Okay, balik ke Crystal Deodorant ini produk yang berasal dari US. Mengutip dari laman resminya di sini, berikut ini klaim yang mereka sampaikan tentang produknya:

CRYSTALTM, the creator of the original mineral salt deodorant, has been leading the natural deodorant industry for 35 years, formulating its deodorants with clean ingredients that are always free of aluminum, parabens, silicones, phthalates, and artificial fragrances and colors.

Dari kandungan bahannya, saya langsung sreg dan mantep buat akhirnya cobain. Bahan-bahan yang biasanya ditemuin di produk deodorant yang ada di pasaran, nggak ada di Crystal Deodorant ini. Misalnya paraben, alkohol, atau senyawa yang biasanya berfungsi sebagai pemutih, dan yang paling penting nggak pakai aluminium klorida. Sebenernya, selain Crystal Deodorant, ada banyak produk lokal yang juga menawarkan deodorant dengan bahan alami, tapi sayangnya biasanya mereka hanya punyan varian wangi yang terbatas, malahan kebanyakan unscented. Jadinya saya maju mundur deh kala itu mau cobain. Nah, kalau Crystal Deodorant ini punya 7 varian wangi, yaitu: Chamomile and Green Tea; Lavender and White Tea; Pomegranate; Vanilla Jasmine; Unscented; Freshly Minted (new); dan Mountain Fresh (new). 

Disini saya langsung to the point aja ya bahas bagaimana pengalaman saya selama pakai Crystal Deodorant dan alasan yang membuat saya merasa perlu merekomendasikan ke temen-temen semua. 

Nggak Heboh Lagi Sama Rambut Ketiak

Ini yang paling bikin amaze sih, hahaha. Sejak pake Crystal Deodorant, yang paling saya rasain beda banget dibanding dulu waktu masih pake deodorant yang biasa ada di pasaran itu, rambut ketiak jadi nggak lagi heboh gitu tumbuhnya. Lebih halus bulu rambutnya, nggak cepet rimbun juga. Ahelaaah rimbuuun macem pohon beringin aja ini ngomongin ketek. Eh tapi beneran, ini yang bikin saya heran juga. Rambut ketiak jadi jauh lebih lambat tumbuhnya, kayak lebih kondusif gitu 🤣

Ketiak Lebih Cerah

Whoaa, ini yang paling disuka! Warna kulit ketiak jadi lebih cerah dan bersih menurut saya. Meskipun masih pakai metode yang sama waktu mencukur ketiak (pakai Feet & alat cukur biasa). Konon katanya kalau mencukur ketiak itu bikin ketiak jadi kusam. Selama ini treatment soal ketiak saya nggak pernah berubah (terkecuali sewaktu hamil ya). Cuman oles pakai Feet terus dicukur deh pakai cukuran biasa (jarang pakai spatula bawaan Feet karena kalau mau hasil maksimal butuh waktu lebih lama). Nah, sejak pakai Crystal Mineral Deodorant ini, saya merasa ketiaknya jadi berangsur-angsur lebih cerah gitu. Uwuwu~ 

Anti Basah Anti Bau Apek Anti Noda

Ini sebenernya fungsi standarnya deodorant. Ya kalau mau pakai deodorant sudah seharusnya bikin nggak basket, burket, dan nggak kecut. Sejauh saya mencoba varian wangi Crystal Deodorant, menurut saya varian wanginya sebenernya lebih soft gitu sih, bukan yang wangi harum sepanjang hari. Jangan berharap lebih kalau perihal ketahanan wanginya. Tapi, buat saya sudah bikin ketiak nggak bau kecut  seharian itu sih udah cukup, nggak wangi semerbak nggak papa, yang penting nggak gengges, nggak bikin malu.

Bikin ada bekas di baju nggak ya? Nggak gaes, aman. Crystal Body Deodorant Roll On itu produknya nggak berwarna, bening gitu nggak ninggalin bekas warna di baju. Setelah diapply beberapa saat produknya juga cepet keringnya. Bagian paling penting adalah produk ini di saya ketahanan buat menahan keringat oke banget, nggak bikin burket deh.


Nggak Bikin Gatel

Risih nggak sih kalo harus garuk-garuk ketiak karena gatel? Hadeh, nggriseni nek jare wong Jowo. Pernah dulu pas pake salah satu merk deodorant bikin ketiak saya jadi gatel dan nggak nyaman. Untungnya Crystal Deodorant ini di kulit ketiak saya aman-aman aja, nggak ada efek gatal yang saya rasain. 

Sampai sekarang, saya masih setia pakai deodorant ini. Meskipun harganya agak lumayan ya untuk sebuah produk deodorant. Di olshop yang bertebaran di Shopee maupun Tokopedia, dijual dengan harga kisaran Rp 70,000 - Rp 90,000. Satu botol Cystal Deodorant biasanya saya habiskan dalam waktu 6 sampai 7 bulan. Dengan kualitas produk yang manfaatnya saya suka banget, buat saya harga segitu tetap worth to buy sih. 

Saya sampai sekarang udah ngehabisin 3 botol dengan varian yang beda-beda, ada yang udah pernah cobain varian wangi Pomegranate? Kabarnya sih ini varian wangi yang paling seger. Soon, kalau botol ketiga ini udah habis, penasaran banget mau cobain wangi Pomegranate 😁



7 Juli 2019

body-mist-bali-alus-frangipani-olive-skincare-aman-untuk-ibu-hamil-ajengmas

Aloha! #DiaryBaikHariIni saya pengen sharing kegirangan tadi sore nemuin produknya Bali Alus di Jogja. Sebetulnya perkenalan saya dengan brand Bali Alus ini dimulai sejak mulai kepo-kepo sama produk skincare dan perawatan tubuh yang berbahan aman, alami, dan tanpa bahan pengawet. Pengennya sih, nyobain yang produk lokalan ajah gitu.

Surprisingly, semakin saya kepo sama brand Bali Alus, saya jadi semakin takjub sekaligus penasaran tingkat tinggi, kenapa? Nanti deh saya jabarin di bawah yaa. Cuman sayangnya, rasa penasaran saya kala itu harus terhenti karena bingung mau nyobain produknya dimana kalo di Jogja. Eh, taunya tadi sore nggak sengaja pas belanja di Carrefour Ambarukmo Plaza, saya nemuin display-nya Bali Alus doong di sana, yeeeay 😍 Produk Bali Alus terpampang agak mlompong di Carrefour lantai bawah, hahaha. Banyak item yang udah soldout gitu. Terutama produk body mist, body butter, face spray, cleansing face, cuman tinggal berapa biji dengan varian yang udah nggak lengkap.

Tapi, syukurlah saya masih beruntung kebagian body mistnya, horeeee! Dan IMHO, varian wangi body mist punya Bali Alus menurut saya lebih unik daripada sodaranya si Herbor*st. Sorry to say, pilihan wanginya Bali Alus lebih khas gitu lho rasanya, nggak pasaran. Tanpa babibu, langsung deh saya bawa pulang dua botol body mist yang wangi Olive dan Frangipani, lanjut langsung ke review-nya yah, yuk cussss.

Packaging Body Mist H2O Bali Alus

Kita bahas soal packaging dulu. Menurut saya nggak ada yang istimewa, biasa aja pake banget. Botolnya menggunakan bahan plastik biasa dengan kualitas spray yang biasa juga. Tapi buat saya, justru saya malah suka banget bentuk botol yang begini, karena botol plastik kayak gini kualitas spraynya bisa menyebar luas dengan baik, ini cocok banget karena saya pakai body mist ini ke area badan setelah mandi. Nah, karena ditaruh di kamar mandi juga, dengan bahan plastik gini nggak perlu khawatir pecah ambyar kalo jatuh, haha.

body-mist-bali-alus-frangipani-olive-skincare-aman-untuk-ibu-hamil-ajengmas
Spray-nya menyebar kayak gini. Menurut saya pas sih kalau difungsikan untuk body mist.

"Informasi penting super lengkap tentang produk yang ditempel langsung di kemasan adalah salah satu hal yang buat saya salut dengan brand lokal Bali Alus"
Hal pertama yang buat saya takjub adalah, Bali Alus tampak profesional sekali dengan menunjukkan informasi penting terkait produknya dengan lengkap di kemasannya. Berikut ini daftar info penting yang terpampang langsung di kemasan tanpa ditutup-tutupi :
  1. Nomor BPOM : NA18160602413
  2. Ingredients : Aqua, Plumeriza Alba Flower Oil, Glycerin, Coconut Extract, Tocopherol, Essential
  3. Stamp Halal MUI
  4. Tanggal produksi
  5. Tanggal kadaluarsa
  6. Nomor batch (nomor produksi)

Body mist Bali Alus ini nggak ada segel penutupnya sama sekali, jadi jangan kaget kalau misalkan kalian coba untuk beli online. Sisi positifnya sih, ketika belum pernah tau wangi warian yang mau dibeli di konter, kita bisa numpang cium-cium buat mastiin wanginya cocok nggak. Tapi, kalau untuk pengiriman jauh yang menggunakan ekspedisi, hmm jadi kurang safety ya sepertinya.

body-mist-bali-alus-frangipani-olive-skincare-aman-untuk-ibu-hamil-ajengmas
Informasi super lengkap yang ada di kemasan botolnya.

Non Alcohol, Halal, dan Murah

Alcohol free adalah salah satu syarat utama waktu kemarin saya nyari produk yang aman untuk ibu hamil. Padahal selama ini kita tau bahwa Alcohol semacam jadi bahan pencampur wewangian yang udah umum banget digunakan. Pikiran pertama yang terlintas pasti langsung produknya The Body Shop yang udah terkenal dimana-mana karena campaign-nya yang memang menggunakan bahan dan proses yang alami. Tapi tapi, TBS itu yang pake udah banyak dan dengan harga yang "segitu" body mistnya nggak tahan lama. Alright then, I need another alternative.

"Body mist non alcohol, halal, murah lagi! Semua mbak-mbak dan bu ibu disini harus tau yang beginian."


Yeah, perfect combination ya kayaknya? Tapi iya sih, dengan harga yang nggak sampai 50ribu rupiah, ini ekonomis banget menurut saya, meskipun botolnya kecil, cuman 60ml, tapi tetep aja affordable. Di Carrefour Jogja harganya dibandrol 46ribu aja. Bahkan, saya temukan di market place Shopee, ada lho yang jual cuman 26ribu (ini olshop yang lokasinya di Denpasar ya). Kalau di Shopee Mall (which is official store Bali Alus di platform Shopee) produk ini dibandrol dengan harga 40ribuan. Saya pribadi lebih merekomendasikan untuk beli produknya dari official store aja, yang udah pasti jelas original produknya. Dan lagi, mengingat body mist ini nggak ada segelnya sama sekali, hati-hati.

Wangi Tahan Lama

Okay, kali ini kita bahas ketahanan dan karakter wanginya yah. Waktu pas beli, varian Olive cuman tersisa satu botol, varian Frangipani tinggal tiga botol doang. Jadilah makin mantep buat ambil dua varian itu, yang terlintas dipikiran saya waktu itu : "Oh, berarti wangi ini yang paling laris nih" 🤣

1- Frangipani

Saya baru tau kalau bunga Frangipani itu bunga yang biasanya dipakai orang Bali dijepit di daun telinga, a.k.a bunga Kamboja gaes. Kalau di Bali, bunga ini biasa disebut dengan bunga Jepun. Ketika pertama kali saya cium wanginya, malah bukan wangi bunga yang pertama kali terasa, lebih ke wangi buah Mangga tapi lebih soft gitu malahan menurut saya. Biasanya, varian wangi buah Mangga itu kan kerasa banget wangi fresh buahnya, tapi body mist Bali Alus yang Frangipani ini, malah jadi wangi buah mangga yang ada campuran sedikit floralnya, hihi aneh ya? Sama, saya juga merasa wanginya ini unik banget dan justru karena unik ini saya suka. Apalagi dipakai sehabis mandi gitu, rasanya jadi lebih seger. By the way, Bali Alus Body Mist ini juga ada kok varian yang buah mangga kalau mau cobain.

body-mist-bali-alus-frangipani-olive-skincare-aman-untuk-ibu-hamil-ajengmas

2- Olive

Ini varian yang saya paling suka wanginya dan di badan saya ketahanan wanginya jauh lebih tahan lama dibanding varian Frangipani. Cukup mengagetkan sih, di saya bisa bertahan 8 jam, dari pagi sampai sore sepulang kantor, saya masih bisa sniff wangi saya sendiri, hahaha. Eh tapi beneran, saya juga heran, dibanding punya TBS ya, bahkan EDP-nya, body mist Bali Alus ini buat saya jauh lebih tahan lama wanginya.

Wangi Olive ini menurut saya varian wangi yang unisex. Karakter wanginya lembut tapi tetep seger. Mmm, kalau ada yang udah pernah cium wangi Herborist Natural Scent Body Spray yang Olive, wanginya jauh banget dari itu, wangi Olive-nya beda. Bali Alus Body Mist ini lebih soft menurut saya. Wanginya itu kayak wangi sabun seger yang dipake habis mandi, nah lho, bisa kebayang nggak ya? Varian Olive ini jadi favorite bapak suami juga.

"Dibanding punya TBS ya, bahkan EDP-nya, body mist Bali Alus ini buat saya lebih tahan lama wanginya. Dari pagi sampai sepulang kerja, masih bisa kecium sendiri wanginya."


Oiya, sedikit tips untuk penggunaan body mist, supaya tahan lama. Kalau saya lebih suka pakai body mist seketika setelah selesai mandi. Disemprot ke beberapa titik bagian tubuh : belakang telinga, leher bagian belakang, dada, balik siku-siku tangan maupun kaki, terakhir di pundak; banyak ya? hahaha. Habis itu dilanjut pakai handbody yang wanginya masih sesuai sama body mistnya, jadi nggak harus sama sih, kalau saya lebih suka di mix gitu.

ISO9001 - International Standard for Quality Management Systems

Yaps, surprisingly, Bali Alus itu udah certified on good manufacturing practices for cosmetic. ISO9001 adalah standar internasional yang mengontrol bagian persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. Bukan menjamin soal standar produk ya, tapi harapannya produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas baik juga produknya. Salut! Go go go produk lokal Indonesia!

body-mist-bali-alus-frangipani-olive-skincare-aman-untuk-ibu-hamil-ajengmas

Namun, Bali Alus Masih Perlu Improve Bagian Ini

Saya sudah repurchase beberapa kali body mist dari Bali Alus ini, karena kebetulan bapak suami juga suka pakai. Dari pengalaman beberapa kali beli, baik melalui offline maupun online store, ada satu hal yang mengganggu banget buat saya, yaitu konsistensi tekstur produknya. Saya mendapati ada yang kondisinya mengental, bahkan terlalu kental untuk dispray. Alhasil, ketika dipakai jadinya berasa kayak ada lengket-lengket gitu di kulit, meskipun ketahanan wanginya tetap sama. Mungkin karena formulanya yang memang ada campuran oil-nya. Sepertinya Bali Alus perlu improve lagi di bagian itu deh. So far, cuman itu aja sih yang mengganggu buat saya. 

***

Voila, sekian sedikit review dan rekomendasi body mist pewangi yang aman untuk ibu hamil. Semoga sharing ini bermanfaat yah. Untuk yang penasaran sama varian lain Body Mist Bali Alus, bisa klik link di bagian bawah ini. Ehiya, untuk yang udah pernah cobain wangi varian yang lain, monggo boleh banget di share di kolom komentar, siapa tau meracuni saya juga buat cobain wangi lainnya. Buat yang penasaran dan pengen cobain, bisa order di website resminya (https://www.balialus.com/) atau di Official Shopee Mall (https://shopee.co.id/balialus.id). Untuk varian lainnya, temen-temen bisa cek aja disini https://www.balialus.com/product/view/BODY-MIST-H2O-1


14 Juli 2017

Dua bulan yang lalu saya sempat berbagi pengalaman waktu nyobain facial treatment dari Naavagreen. Yang ternyata hasilnya cukup memuaskan buat saya. Karena merasa puas sama pelayanan treatment dari Naavagreen, sayapun jadi penasaran juga sama produk lain dari mereka. Layaknya beberapa klinik kecantikan lainnya, Naavagreen juga punya produk yang bebas untuk dibeli. Pas lihat list produk barunya, saya langsung tertarik sama Lulur Body Brightening Scrub dengan wangi Natural Mulberry Extract.



  Naavagreen Lulur Body Brightening Scrub  

"Mengandung ekstrak Mulberry yang mampu menyamarkan flek hitam. Kandungan scrubnya dapat mengangkat sel-sel kulit mati dengan sempurna dan menjadikan kulit lebih cerah dan sehat".

Kalau dilihat dari teksturnya, sayangnya lulur ini punya scrub yang menurut saya terlalu lembut buat luluran. Saya pribadi lebih suka lulur dengan tekstur scrub yang sedikit agak kasar, jadi berasa lebih mantep gitu kalo pas dipake buat luluran.

Satu wadah lulur ini, kalau buat saya bisa habis dalam kurun waktu satu bulan. Itu dengan pemakaian yang nggak rutin. Menurut petunjuk pemakaiannya, malahan produk ini disarankan untuk digunakan setiap hari, bahkan untuk menggantikan fungsi sabun mandi. Saya sih nggak yang se-telaten itu soalnya, hahaha. Buat saya, ritual luluran itu harus beneran nyantai, relax gitu, sedangkan yaaaa tiap pagi itu seringkali ada aja hari-hari yang bikin harus sat-set jumpalitan 🙈 Kalau nggak, nanti ritual lulurannya nggak berasa, akhirnya jadi maneman (baca : disayangkan) sama produk yang nggak kepake maksimal.


Buat saya, kalau soal lulur, yang pertama kali bakal bikin menarik adalah wanginya. Nah yang saya agak surprise adalah di awal sewaktu mencium pertama kali produk Lulur Body Brightening Scrub punya Naavagreen ini, baunya nyengat banget dan agak mengganggu indra penciuman saya sih, rasanya hampir mirip seperti bau parfum mobil *imho* 😄 Tapiiiiii setelah selesai dipakein buat luluran, perlahan-lahan wanginya di kulit berubah jadi wangi seger malahan. Love it!

Waktu cobain make lulur ini ternyata cepat meresap di kulit (bisa dilihat di gambar atas sebelah kanan) jadi, pas ritual dipakein di badan, makin lama tinggal menyisakan butiran-butiran kecil scrubnya aja. Efek setelah pemakaian yang langsung bisa saya rasain adalah kulit jadi lebih lembap, meskipun bukan yang sampai berasa kenyel-kenyel gitu ya. Saya pakai lulur ini sampai habis dan untuk efek menyamarkan noda, sayangnya belum kerasa ada efek itunya, mungkin setelah bener-bener rutin pemakaian dalam jangka waktu yang lebih lama gitu kali ya 😊 Jadi yaa, 

Overall, kurang lebihnya produk ini menurut saya masih worth it buat dicoba. Buat yang penasaran sama lulur dari Naavagreen ini, produknya bisa dibeli di seluruh gerai di kota tempat tinggalmu. Selamat mencoba ya 😉






14 Juni 2017

Sooooorayy! Sambil menunggu berbuka, sambil blogwalking, boleh yaah sambil sharing aktifitas sore Aishaderm Tea Party, kemarin Sabtu, 3 Juni 2017 di Madam Tan. Seharian barengan sama Jogjabloggirls dan beberapa beauty enthusiast, acara kayak gini ini selalu berhasil jadi mood booster kalau buat saya. Apalagi kalau bukan karena selain dapat pengetahuan baru, ketemu orang yang baru (bagian ini buat saya selalu jadi yang paling menarik), yang akhirnya bisa jadi teman-teman baru juga.

aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream

"Aishaderm adalah produk kecantikan dengan segenap manfaat buah Kurma yang begitu baik, dan kami hadirkan seluruhnya sebagai solusi terbaik untuk kesehatan kulit wajah Anda."

Sedikit bocoran nih buat yang masih belum ngeh tentang Aishaderm, memang bisa dibilang brand baru di dunia kecantikan. Produk-produknya baru mulai dikenalkan ke publik tahun 2016 yang lalu. Masih baru banget yah? 😊 Produk-produk Aishaderm ini diproduksi oleh PT. Dion Farma Abadi dan sudah mempunyai sertifikasi oleh BPOM Indonesia. Mengusung konsep halal brands, inilah kenapa tagline Aishaderm adalah "Sahabat Muslimah".


Kembali soal bahan kurma, kami para blogger dan beauty enthusiast dapet informasi baru nih seputar bahan alami produk kecantikan yang berasal dari buah yang selalu jadi hitz di saat bulan Ramadan, apalagi kalau bukan buah Kurma. Saya baru tau banget yaaa ada brand cosmetics yang semua produknya menggunakan kurma sebagai bahan dasarnya. Hmmm, kenapa harus kurma yaa?

aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream

Nah, di sesi pertama acara kemarin, dipandu sama Andhika Lady (www.jenganten.com) kami mendengarkan paparan dari dr. Dinar mengenai kandungan dan manfaat kurma yang baik bagi tubuh. Yang ternyata ekstrak kurma itu mengandung 0% gula, lemak, protein dan mineral lainnya seperti tembaga, asam folat dan magnesium yang dapat membantu melembabkan kulit serta mencegah penuaan dini.

dr. Dinar menjelaskan mengenai pentingnya merawat kulit wajah dan apa saja produk skincare dari Aishaderm yang mampu memenuhi kebutuhan untuk perawatan tadi. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa ternyata, meskipun kita nggak beraktifitas di luar ruangan, penggunaan tabir surya itu tetep penting lho. Karena meskipun kita beraktifitas di dalam ruangan, yang namanya sinar UVA dan UVB itu tetap bisa tembus. Oleh karena itu, penggunaan skincare yang punya kandungan SPF sangat disarankan. Besaran SPFnya kembali lagi tergantung dari bagaimana aktifitas kita sehari-hari. Kalau sekiranya aktifitas kita seringnya di dalam ruangan, ya cukup pakai skincare yang SPFnya nggak besar.

aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream

Sembari menyimak dr. Dinar menjelaskan kandungan dan manfaat yang terdapat di setiap produknya Aishaderm, kami juga diperbolehkan untuk mencobanya langsung saat itu juga. Mulai dari VC Cream, Night Cream, Facial Foam, dan lainnya. Ada yang khas dari semua produknya Aishaderm menurut saya, yaitu wanginya. Rasanya hampir semua produk dari Aishaderm itu wanginya mirip antara satu dan lainnya. Mungkin karena sama-sama berbahan dasar kurma kali yaa.

aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream
Big thanks to Erny (www.ernykurnia.com) yang udah motoin  *pelugciumkisskiss* 😚
Setelah dapet ilmu baru dari dr. Dinar dan nyobain produknya Aishaderm, acara berlanjut ke sharing tips & trik mengenai hijab fashion untuk menyambut hari lebaran besok. Yaps, siapa lagi kalau bukan Lia Ardiatami (www.ardiatami.com), Hijab Fashion Blogger asal Jogja yang kayaknya siapa sih di Jogja yang ngaku suka fashion hijab tapi nggak tau Lia? Ngaku! *abis itu ngacung sendiri* nggak diiiing 😂 Kali ini Lia sharing ke kami semua, empat tutorial menggunakan hijab yang simple tapi tetep stylish dan bisa dipake buat acara formal maupun nyantai. Ehem, empat lho yaa, bukan cuman satu, tapi empat! 

aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream

Memasuki acara akhir, sekaligus sambil menunggu waktu berbuka, MC ngajakin kami buat main games seru. Kebetulan saya, Apin, dan Fahroz jadi satu tim, hehehe dan nggak disangka kami menang salah satu games, jadi bisa bawa pulang voucher spa, alhamdulillah. Lumayan lah buat oleh-oleh Ibu di rumah, hahaha.

aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream
aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream

Setelah acara games selesai, berhubung udah masuk waktu buka puasa juga, kami semua dipersilahkan untuk menyantap hidangan berbuka. Sambil chit chat, ngobrol sana-sini, ini jadi pengalaman baru lagi buat saya karena bisa kenal temen-temen baru yang punya latar belakang pekerjaan dan hobi yang berbeda-beda. Yes, this part it's definitely the most exciting!

Acara makan-makan ini juga sebagai penutup acara pada malam hari itu. Nggak kerasa sama sekali lho, dari jam 3 sore sampai jam 7 malam kami semua ngumpul dan happy banget. Daaaan, udah jadi kewajiban di setiap acara, yang namanya foto berjamaah itu wajib hukumnya, hahaha. Terimakasih buat Aishaderm yang sudah memberikan saya kesempatan buat ketemu ciwi-ciwi kece ini. Semoga kita bisa ketemu lagi di kesempatan yang lain yaah ladies 😉

aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream

***

Masih berasa keseruan acara kemarin, kali ini saya pengen berbagi pengalaman nyobain produknya Aishaderm. Lebih ke sharing first impression sih sebenernya, semoga tetep bisa ngasih referensi baru yah buat yang penasaran, cuuss!

aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream
aishaderm-event-2017-review-blogger-jogja-jogjabloggirls-ajengmas-kurmainvasion-khasiat-kurma-vc-cream


 VC Cream  

Ini adalah produk yang paling bikin saya penasaran. VC Cream itu apa ya? Baru kali ini saya dengar produknya. Ternyata kata VC adalah singkatan dari Vitamin C. Aishaderm VC Cream ini saya gunakan sebagai pengganti pelembab. Karena kulit wajah saya itu tipenya kombinasi berminyak di bagian T, maka dengan menggunakan VC Cream ini saja buat saya sudah cukup melembabkan. Saya masih belum merasakan efek mencerahkannya. Efek melembapkannya yang saya rasakan nggak yang terlalu bikin kulit wajah jadi kenyal, tapi kan ini bukan pelembab sih yaa, jadi yaaa baeklaaah. By the way, sepertinya baru Aishaderm deh merk lokal yang mengeluarkan produk VC Cream seperti ini. Nice one!

 Moisturizing Facial Wash 

Produk pencuci wajah dari Aishaderm ini berwarna bening. Bentuknya cair, tapi sedikit agak kental, nah lho 😅 intinya sih nggak yang cair encer gitu. Wanginya mirip sama produk shampoonya. Dari kandungannya sih nggak diklaim efek mencerahkan. Tapi buat saya nggak papa yaa, karena menurut saya kalau untuk facial wash yang penting bisa cepat membersihkan wajah dan nggak bikin kulit wajah kering. Saya lebih suka facial wash yang hasil akhirnya melembabkan, dan Aishaderm Moisturizing Facial Wash memenuhi kebutuhan itu.

 Anti Dandruff Nourishing Shampoo 

Shampoo yang berbahan alami ekstrak kurma dan minyak zaitun. Samphoo Aishaderm ini wanginya seger. Pertama kali nyobain buat keramas langsung bisa kecium aroma wangi segernya. Begitu rambut udah kering, hasil akhirnya nggak terlalu lembut sih memang, tapi juga nggak yang bikin rambut kering. Efek yang paling saya suka sih, kulit kepala berasa seger dan enteng.

 Sunscreen Triple Protection 

Tabir surya yang punya manfaat untuk melindungi kulit wajah dari sinar matahari langsung. Di kemasan produk ini sayangnya saya nggak nemukan informasi berapa kandungan SPF didalamnya. Sewaktu saya coba aplikasikan di wajah, setelah menggunakan VC Cream, tekstur cream-nya bisa cepat meresap dan nggak berasa greasy. Di wajah juga nggak yang berasa berat gitu teksturnya, jadi yaa tetap nyaman meski ditemploki BB Cream dan lain-lainnya 😁

Ooookaay, sekian sharing singkat mengenai produknya  Aishaderm. Untuk yang penasaran dan pengen juga cobain produknya, saat ini Aishaderm sudah bisa dibeli di toko kosmetik Mutiara (buat yang di Jogja), atau temen-temen bisa juga kepo dulu di website resminya. Tinggal klik link foto dibawah ini.



Instagram : aishaderm  |  Website : www.aishaderm.co.id

31 Mei 2017

Facial treatment, di usia saya yang sekarang ini sudah menginjak dewasa *alaaaah dewasaah* menjadi hal yang mulai perlu diperhatikan. Sebenernya sih saya mulai aware sama hal-hal seputar treatment kecantikan macem begini nih bisa dibilang telat banget. Dulu jaman masih sekolah, mana ada saya peduli sama muka. Komedo bejibun, berminyak, kusem, saya mah cuek babay aja. Pokoknya selama masih nggak jerawatan parah, saya anggep berarti muka saya sehat-sehat aja dan nggak perlu yang dirawat ini itu.

Tapi, makin dewasa, mulai bisa cari duit sendiri, terus mulai tertarik sama make up (secara dulu jaman belum punya gawe, mau beli lipstick harga 30rebu aja mikir-mikir seribu kali karena harus nyuwun sama Ibu, apalagi harus treatment ini itu yeeee kan) yang akhirnya menggiring saya jadi mulai tertarik sama skincare. Dan akhirnya saya mulai pengen cobain facial treatment. Berawal dari penasaran juga sih, gimana rasanya facial treatment itu, katanya bakal sakiiiiit baaaangeet karena wajah kita dibombardir pencetan pencetan yang sampai bikin meneteskan air mata. Sedih.

jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas

Nah beberapa hari yang lalu, saya baru banget nih nyobain facial treatment di Naavagreen yang ternyata tempatnya nyaman banget gais. Kebetulan saya nyobain yang di daerah Kotabaru, Yogyakarta.

Untuk area Yogyakarta, sebenernya Naavagreen sendiri udah punya beberapa tempat lho, ada di Kotabaru, di Jalan Cenderawasih, di Jalan Godean, dan Jalan Kusumanegara. Jam buka Naavagreen dibagi jadi 2 berlaku buat semua lokasi tadi : 
    •  Senin s/d Sabtu : 09.00 – 18.00 (Last order sekitar jam 17.00) 
    •  Minggu : 09.00 – 16.00

jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas

Untuk facial treatment kali ini saya mengikuti dari step awal. Yang pertama melakukan pendaftaran terlebih dahulu, kemudian konsultasi dengan dokter yang ada di Naavagreen. Sewaktu konsultasi, kita bisa langsung tanya-tanya ke dokternya tuh gimana kondisi kulit kita dan treatment apa yang sebaiknya kita pilih nanti. Saat konsultasi dokter langsung menyarankan saya untuk melakukan treatment Naavagreen Natural Skin Facial for Brightening, karena kondisi wajah saya memiliki banyak freckles di bagian pipi kanan kiri dan kala itu terlihat tampak kusam. Waktu itu saya memang sengaja cuman pakai pelembab dan bedak translucent doang, pokoknya cuman pakai make up seminimal mungkin biar bisa lebih mudah ketahuan gimana kondisi kulit wajah saya.

jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas

Setelah berkonsultasi dengan dr. Wendi, saya diminta untuk menunggu sekitar 10 menit, sembari beauty teraphyst Naavagreen menyiapkan perlengkapan untuk facial. Nah, diawal saya sempat bilang nih kalau tempatnya nyaman, kenapa? Karena ruang tunggu di Naavagreen ini bersih banget, ruangannya cukup luas, tempat duduknya banyak, ada majalah sama televisi buat mengalihkan kebosanan, plus disediain air mineral dingin juga.

jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas
jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas
jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas
jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas

Terus, begitu masuk ke ruangan facial, langsung bisa kelihatan kalau ruangannya bersih, tenang, dan nyaman banget, adem pula. Kondisi ruangan yang kayak gini nih bikin ritual treatment jadi lebih enak rasanya. Poin plus nih untuk pelayanannya. Oiya, buat yang nggak terlalu suka dingin, di setiap tempat treatmentnya disediakan selimut juga buat nutup bagian bawah kaki. Nice 👍

jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas
jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas

 Naavagreen Natural Skin Facial for Brightening 

Perawatan kulit wajah dengan menggunakan bahan alami yang berfungsi untuk relaksasi, meningkatkan peredaran darah kulit dan dapat mengurangi pembentukan pigmen melanin sehingga kulit tampak lebih cerah.

Untuk treatmentnya sendiri, total bisa menghabiskan waktu kurang lebih hampir 1 jam. Dimulai dari mbak-mbak beauty teraphyst membersihkan wajah, leher, dan pundak sambil massage ringan. Rasanya jadi rileks banget, apalagi kalau badan pas lagi capek-capeknya gitu. Tahap selanjutnya adalah mulai masuk ke facial treatment. Wajah mulai di dipencet-pencet buat mengeluarkan semua komedo dan minyak yang udah mengendap di wajah. Setelah proses yang sedikit menyakitkan itu selesai, kita diminta buat cek kembali apakah wajah kita benar-benar sudah bersih dari komedo. Nah setelah dirasa udah puas sama hasilnya, wajah saya lalu diolesi dengan brightening serum. Sayangnya nih, produk brightening serum ini tidak dijual bebas.

jam-buka-navagreen-facial-treatment-lulur-scrub-brightening-ajengmas
Wajah saya langsung memerah pasca facial. Tapi cepet balik normal lagi kok, nggak lama.
Wajah yang memerah tadi, kalau di saya sih nggak bertahan lama. Merahnya segera berangsur memudar, sepulang dari Naavagreen, wajah saya udah kembali normal. Kebetulan mungkin karena kulit saya bisa dibilang agak badak kali ya. Hal ini sangat bisa jadi berbeda untuk beberapa orang. Tapi di saya, syukurnya setelah treatment ini nggak ada masalah sama sekali, justru yang langsung bisa saya rasain setelah treatment, muka berasa lebih fresh gitu, dan enteng (mungkin karena dosa-dosa di wajah udah dibabat habis). So, overall dari sisi pelayanan treatmentnya, menurut saya Naavagreen ini patut buat dicoba.

Itu dia pengalaman saya mencoba treatment & produk dari Naavagreen. Buat yang udah pernah pada cobain juga, boleh lho share ke saya, treatment atau produk lain apa dari Naavagreen yang worth to try. Share di comment box di bawah yah. See ya! 😉






Instagram

Diary Baik Hari Ini. Theme by STS.