4 Agustus 2015

Perjalanan darat dari Jogja - Semarang - Rembang, begitu istimewa. Saya, lengkap dengan keluarga kecil saya, bisa mampir untuk melihat langsung keindahan perpaduan kultur yang terangkai di sebuah desain bangunan berbentuk masjid.

Masjid Menara Kudus


Awalnya saya search dengan keyword "Masjid Kudus" di google maps. Terkecoh karena ternyata ada juga Masjid Kudus yang letaknya di area alun-alun kota. Memang bener sih, nggak jauh dari alun-alun kota, tapi tempatnya agak masuk gang. Posisinya ada di dalam pemukiman warga.


Arsitektur masjid ini masih sangat kental dengan bangunan pura yang ada di Bali. Masih menggunakan batu bata merah yang disusun tinggi.

Sewaktu saya berkunjung kesana, ada banyak sekali masyarakat yang berdatangan ke Masjid Menara Kudus untuk memberikan doa di dekat makam Sunan Kudus.

Sayangnya, nggak banyak yang bisa saya dokumentasikan di sini. Hanya bisa share di pelataran masjidnya aja. Biarlah tersimpan di memory pikiran saya saja yah.

Masjid Agung Demak

menara yang berada di bagian depan sisi kanan masjid
Begitu pertama kali melihat bangunan masjid ini, satu kata yang terlintas di pikiran saya, Sederhana. Mungkin karena pengaruh material kayu yang mendominasi bangunan Masjid Agung Demak ini. Nuansa Jawa masih terasa sangat kental.

Memasuki pelataran masjid, di sisi sebelah kanan dari pintu masuk, terdapat bangunan bertuliskan Museum Masjid Agung Demak. Penasaran dengan isi dari museum, segera langkah kaki kami menuju kesana.


Untuk menikmati isi museum ini pengunjung tidak dipungut biaya sama sekali. Hanya saja ada pesan terpajang di dinding : "Mintalah ijin kepada petugas penjaga jika ingin mengambil foto".

soko guru yang pada jaman dahulu digunakan untuk menopang masjid

Dari sekian banyak benda-benda peninggalan jaman dahulu yang masih disimpan, 2 benda di atas yang menurut saya paling berkesan.
  1. Soko Guru yang dulu digunakan sebagai penopang bangunan masjid.
  2. Bedug Wali yang digunakan pada abad XV.
Pada masa pembangunan Masjid Agung Demak ini, sepertinya masih sangat dipengaruhi oleh kerajaan Majapahit. Saya sempat melihat ada lambang kerjaan Majapahit yang terukir di pintu masuk masjid. Pintu aslinya sih masih tersimpan dengan baik, sayangnya nggak saya jepret :(

Kesimpulan

Perjalanan kali ini menyenangkan sekaligus melelahkan! Menyenangkan karena setelah sekian lama nggak sempat buat jalan-jalan bareng keluarga, akhirnya di momen lebaran ini kami bisa jadi jalan bareng, meskipun keributan masih saja jadi teman perjalanan kami (semacam sayur tanpa garam gituh). Melelahkan karena saya tandem sama bapak buat jadi sopir (banyak di sayanya sih). Hehehe.

Gimana perjalanan mudikmu di lebaran tahun ini? Share yaa ;)

19 Juli 2015


Alhamdulillah, tahun ini bisa merayakan Idul Fitri yang ke-24. Menikmati lagi opor ayam + sambel goreng kentang pake pete sama krecek yang ... yang ... *laper lagi*.

Seperti biasa, selalu ada kejutan baru di hari lebaran. Kejutan yang menyesakkan hati, membahagiakan, dan membuat berseri-seri. Semua itu, apapun itu, Alhamdulillah dan terimakasih Ya Allah, sudah selalu menganugerahi warna di hidupku. Aku sadar, nantinya warna warni itu akan jadi pelangi yang indah suatu saat nanti. Amin.

Dan karena momennya adalah lebaranan, biasanya sih yaa banyak toko-toko yang pada sale habis-habisan. Salah satunya ya ZALORA. Gara-gara kemarin ini sepulang dari sowan ke tempat simbah, saya dapet newsletter diskonan up to 70%! Setan banget kan? Ya jadi tergodalah saya buka tuh link ZALORA.

Scroll down, scroll down, nggak ada yang tertarik. Next page, next, hmm masih belum tergoda. Lalu, tepat di page ke-10, jeng jeng jeng!


Mukenah terusan bahan parasit yang sudah lama saya cari. Saya terharu. Kok ya ngepasi sih, pas lagi nyari, pas lagi ada rejeki, pas juga diskonnya mashaAllah :') Ah, ini namanya rejeki anak sholehah. Langsung deh tanpa babibu order aja daripada kehabisan stok.

Ini pertama kalinya saya belanja di ZALORA. Item pertama, dan itu mukena, duh makin berasa sholehah *kayang*. Cupu sih emang, udah dari kapan nih olshop ada, tapi baru sekarang order. Habisnya sih, kemarin-kemarin nggak ada yang menarik hati. Pengalaman belanja di ZALORA :

  1. Item yang dijual di-display dengan cukup detil. Foto tersedia dari berbagai sisi. Dan itu salah satu hal yang bisa bikin pelanggan bakal jadi order. Kenapa? Soalnya saya terus jadi mbayangin : kalo dari depan, oke sih, lucu kok, dari belakang, mmm, nggak masalah, dari samping, ah iyaa makin keliatan kece, detil bordirnya, ah iyaa, cantik. Nah, bumbu-bumbu pikiran kayak gitu tuh yang jadi akhirnya bikin saya nggak kuat nahan jempol buat klik PESAN.
  2. Fasilitas untuk bisa bayar di tempat. Kan jadinya nggak perlu klak klik buat transfer lewat e-banking lagi, tinggal tunggu aja barang dateng, bayar, selesai deh. Agak kaget juga, karena total pembelian yang cuman sekitar 50ribuan tetep bisa pake metode pembayaran COD.
Saya sering juga belanja online di toko online lainnya, dan 2 hal itu yang berkesan sewaktu belanja di ZALORA. 

Aah, tak sabar rasanya nunggu mukena saya datang. Semoga sesuai sama yang sudah saya bayangkan. Happy happy happy. Happy Eid Mubarak 2015 :)

15 Juli 2015

Di bulan Juli lalu, akhirnyaaaaa! Akhirnya bisa menghadiri perhelatan seni yang selalu ditunggu-tunggu oleh warga Jogja setiap tahunnya, Art Jog dengan tema Fluxus mix infinity.


Meskipun baru bisa hadir di detik-detik terakhir dan saya cuma dateng berdua doang, tapi kali ini rasanya jauh lebih seru dibanding tahun lalu. Begitu banyak hal menyenangkan sekaligus bodoh yang terjadi. Yeaaa, dikala banyaknya kabar duka di kerjaan yang berseliweran beberapa hari ini, perjalanan hari itu cukup menghibur kami berdua.

2 hal yang paling berbeda di Art Jog 2015 dibanding dengan tahun sebelumnya adalah :
  1. Harga tiket >> Naiknya berkali-kali lipat pake banget :D Tiket Art Jog kali ini seharga Rp 50.000,- (Umum) Rp 25.000,- (Mahasiswa) lalu untuk pelajar & anak-anak lebih murah lagi, tapi lupa juga berapa (belum berkeluarga juga sih yaa, jadinya nggak fokus) haha.
  2. Karya seni yang interaktif >> Yap, karya seni yang ditampilkan kali ini jauh lebih interaktif. Pengunjung bisa berpartisipasi untuk ikut "main-main" di karya seninya para seniman. Karena banyak karya seni yang memang baru bisa dinikmati saat pengunjung ikut berpartisipasi.

Nggak semua momen bisa ter-capture oleh kamera saya, dikarenakan keterbatasan gadget & keterbatasan skill, alhasil hanya momen-momen dibawah ini saja yang bisa saya bagikan :

Wish Tree

Pas pembelian tiket, pengunjung akan dikasi selembar kertas yang nantinya bisa digantung di wish tree. Yaaah, buat seru-seruan aja, saya ikutan nulis & nggantungin di pohon permohonan karya Yoko Ono yang fenomenal itu.

Ala Cafe

Menyediakan menu tuna sandwich, ice cream, minuman strawberry, dll. Tempat jajanan satu-satunya tersedia di dalam Art Jog ini menyediakan tempat makan yang cukup unik. Ada 2 meja yang hanya bisa digunakan oleh 2 orang secara berhadap-hadapan. Nah, kalau pengen bisa ngeliat teman ngobrol & teman makan kita, cara komunikasinya lewat kamera :D Sebenernya sih, ini menyindir perubahan sosial di lingkungan kita, terkadang, kita lebih memilih berkomunikasi lewat perantara gadget dibanding berinteraksi langsung sama lawan bicara kita, hmmmm.


Sembahyang

Berbentuk semacam warung dari kayu. Didalamnya ada hiasan pigura dinding dari kaca, selembar kertas buram, dan ada 2 buah karpet hijau bertuliskan "I am exist but I am not" dan "I am not exist but I am". Karya seni ini menyindir soal "melihat keimanan seseorang". Seringkali kita hanya berkutat & peduli dengan hal-hal fisik yang bisa terlihat oleh orang lain dan melupakan apa yang seharusnya ada di dalam hati.


Oiya, pengunjung diperbolehkan untuk melakukan sembahyang di dalam situ. Untuk yang beragama islam, posisi karya seni itu sudah menghadap kiblat, udah mapan. Tapi, pas saya amati, di arah kiblat ada selembar kertas yang kalau difoto dari kejauhan mirip sama uang dolar :D hahahaha. Okay, maksudnya apa ya? Mungkin ingin menyampaikan bahwa kiblat hidup manusia banyak yang secara nggak sadar hanya berkiblat pada hal-hal materi. Mungkin.


Eh tunggu dulu, aslinya kertas selembar yang mirip sama uang dolar itu, begitu didekati ternyata gambarnya amat sangat blur! So, pada kenyataannya, nggak bisa juga sih yaa dibilang itu gambar uang dolar? :p

2 karya di bawah ini yang paling menarik perhatian saya :

Infinity
Call me and you'll be shock
Di bawah ini beberapa karya keren lain yang berhasil saya abadikan :


Daaaaan, saya minta maaf buat seniman yang membuat karya seni ini. Saking merasa sangat amaziiiing melihat hasil 3000 sketsa wajah yang disuguhkan dengan cara artistik. Saya sampai lupa mencatat siapa nama senimannya, padahal saya gunakan buat background blog saya ini :( Sungguh, maafkan saya.


Jalan-jalan kali ini banyak diisi hal-hal menyenangkan! Menyenangkan sekaligus rada stupid sih :D Rasanya itu biar jadi kenangan indah kami berdua *wkwkwkwkwkwwk* Momon abis ini geleng-geleng kepala pasti.

Perjalanan menyenangkan ditutup dengan mengenyangkan. Kami mampir ke Angkringan favorit di daerah alun-alun kidul. Namanya Angkringan Kang Harjo. Nasi kucing + es tape susu, aaah :")

ʙᴀᴄᴀ ᴊᴜɢᴀ : ART JOG 2016 | Universal Influence


13 Juli 2015


New themes, new post, new chapter. Karakter yang baru, cerita yang baru, dan segala hal baru yang menyenangkan. Semoga perjalanan ini menjadikan saya seorang yang jauh lebih baik. Amin & enjoy it.

Instagram

Diary Baik Hari Ini. Theme by STS.